Berita Terbaru

Kancil Yang Licik dan Anjing Setia

CERPEN KITA (14/11/2015) - Di suatu perkampungan yang damai, hiduplah seorang petani yang bernama Pak Hasan. Pak Hasan memiliki kebun yang luas dan subur. Kebun tersebut ditanami sayur-sayuran , cabai dan ketimun.

Pada suatu hari, tanaman ketimunnya nampak rusak. Selain itu, sebagian besar dari ketimunnya hilang dan terdapat sisa-sisa ketimun yang habis dimakan binatang. Pak Hasan amat sedih dan marah melihat hal tersebut. Pak Hasan memasang perangkap untuk menangkap binatang yang telah merusak tanaman ketimun di kebunnya. Sambil mengendap-endap, Pak Hasan yang ditemani oleh anaknya Husein, menunggu dengan sabar di kebunnya.

Sekita pukul 7 malam, nampaklah seekor Kancil yang dengan tenangnya mendatangi kebun Pak Hasan. Saat akan makan ketimun, tiba-tiba terdengar suara "Braaak . . ., breeeeeeek!" Suara tersebut berasal dari perangkat yang menjepit kaki Kancil. Ternyata si Kancil meronta-ronta  ingin melepaskan perangkat yang menjepit kakinya sambil kesakitan.

Dengan sigap, Pak Hasan dan Husein menangkap Kancil dan segera dibawa ke rumahnya. Sesampainya di rumah, Kancil dimasukkan ke dalam kandang. Pak Hasan berencana untuk menyembelih Kancil tersebut keesokan harinya.

Pak Hasan memelihara seekor Anjing yang setia. Di saat semua penghuni rumah telah tertidur lelap, muncullah Anjing ke depan kandang Kancil. Seperti biasa Anjing Pak Hasan tidur di luar rumah sambil berjaga-jaga. Begitu Kancil melihat sang Anjing, muncullah ide jahat dan liciknya. Dengan suara yang mantap dan penuh rasa gembira Kancil berkata, " Hai Anjing, kamukan telah lama tinggal di sini, apakah pernah keluarga Pak Hasan membuat pesta untukmu?"
"Pesta apa? Untuk apa?" Anjing balik bertanya.
Dengan penuh kebohongan, Kancil menjawab,
"Hei, kamu tidak tahu ya? Besok pagi tuanmu akan mengadakan pesta besar karena menemukan aku, masak kamu tidak tahu? Dasar kamu Anjing bodoh!"
"Besok aku akan dieluk-elukkan dan dikalungkan bunga. Kamu ikut saja makan-makan dan menyaksikan keelokan tubuhku yang telah di dandani oleh tuanmu?"

Seketika itu Anjing merasakan kekecewaan dan marah yang luar biasa karena merasa tidak diperdulikan oleh tuannya. Melihat reaksi Anjing yang marah, dengan cepat Kancil menawarkan jasa untuk bertukaran tempat. Anjing diminta masuk ke kandang agar besok sang Anjinglah yang akan di dandani dan dielu-elukan. Selain itu, Kancil juga mengatakan bawah besok ia hanya akan ikut makan-makan saja. Dengan senang hati, Anjing segera membuka pintu kandang dan masuk ke dalam. Dengan sigap, Kancil yang licik keluar dari kandang dan berlari sekencang-kencangnya ke hutan.

Pada pagi hari, alangkah terkejutnya Pak Hasan ketika membuka kandang dan melihat Anjingnya ada di dalam dan bukan sang Kancil. Dengan berang Anjing dibawa keluar oleh Pak Hasan dan dipukul karena telah membebaskan Kancil dari kandangnya.

Barulah Anjing yang setia itu tersadar bawah dirinya telah tertipu oleh kelicikan Kancil. Sejak itu, Anjing yang setia lebih berhati-hati agar tidak tertipu lagi. Selain itu, untuk mengurangi perasaan bersalahnya, Anjing dengan setia selalu menemani Pak Hasan untuk kembali menangkap sang Kancil itu.

SEKIAN, TAMAT.

Post a Comment

Previous Post Next Post